Saturday, May 22, 2010

Ongkos dan Penerimaan


Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak mengalami kekurangan-kekurangan dalam berbagai hal dan penulis menyadari akan besarnya bantuan yang diberikan berbagai pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan panulisan makalah ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dosen Pembimbing Mata Kuliah Soft Skill
2. Siswa/I SMA 1 Kelas X. Jakarta yang telah meminjamkan buku sebagai referensi penulisan
3. Mahasiswa/I Universitas Gunadarma khususnya kelas 2ka14 yang telah membantu dalam makalah yang penulis buat ini.

Akhir kata, penulis ingin mengucapkan permintaan maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan, semoga Tuhan membalas semua kebaikan yang telah diberikan semua pihak kepada penulis.

Penulis,

Ricky Sinaga


KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… 1

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………. 3-12

BAB III PENUTUP

Kesimpulan …………………………………………………………………………………. 13

LATIHAN SOAL…..……………………………………………………………………14-17



1. I. Prilaku Produksi

1. A. Produsen dan Prilaku Produsen

Produksi merupakan konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.

Skema Proses Produksi :

Tujuan dari produksi adalah :

n Maksimisasi Sumberdaya (Tenaga Kerja)

n Maksimisasi Output (Penjualan)

n Maksimisasi Growth (Pertumbuhan)

Kategori Kegiatan Produksi:

n Produksi sesuai pesanan (custom-order production)

n Produksi massal yang kaku (rigid mass production)

n Produksi massal yang fleksibel (flexible mass production

n Proses atau aliran produksi (process or flow production)

Sedangakan untuk fungsi dari produksi itu sendiri adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen agar kebutuhannya terpenuhi. Tetapi secara matematis dapat kita lihat seperti ini ;

n Model matematis yang menunjukkan hubungan antara jumlah faktor produksi (input) yang digunakan dengan jumlah barang atau jasa (output) yang dihasilkan.

n Fungsi Produksi Total (Total Product): TP

TP ↔ Q = f(L, K); L = tenaga kerja, K = Modal

n Produksi rata-rata (Average Product): AP

APL = TP/L atau APK = TP/K

n Produksi Marjinal (Marginal Product): MP

MPL = ∆TP/∆L atau MPK = ∆TP/∆K

1. B. Produksi Optimal

Produksi Optimal adalah suatu produksi yang segala sesuatunya selalu terkontrol, untuk kemana, untuk siapa, dan berapa. Untuk kemana berarti kita harus sudah punya pasar sendiri akan ditaruh dimana hasil dari produksi ( output ). Untuk siapa juga kita harus punya perbandingan konsumen A dengan konsumen B, karena beda konsumen beda pula kebutuhan yang mereka miliki. Sedangkan untuk harga berhubungan erat dengan kedua pernyataan sebelumnya kita harus melihat situasi dan kondisi yang kita dapat dan kita punya.

1. C. Least Cost Combination

Kombinasi Input Variabel Biaya Terendah (Least Cost Combination)

n Terjadi pada titik singgung antara kurva isoquant dengan kurva isocost.


n Secara matematis:

n Kondisi penggunaan input variabel yang dapat meminimumkan biaya:


Berikut kurva dari least cost combination :

1. II. Ongkos Produksi dan Penerimaan

Kurva ongkos adalah kurva yang menunjukan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh factor-faktor produksi guna memproduksi output.

Macam-macam ongkos sebagai berikut :

1. Total fixd cost (ongkos total tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh penyusutan, sewa, dsb.
2. Total Variable Cost (Ongkos Variabel Total) adalah jumlah ongkos-ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasikan. Contoh ongkos bahan mentah, tenaga kerja, dsb.
3. Tota Cost (Ongkos Total adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos total variable. TC = TFC + TVC
4. Average Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-rata) adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output.

AFC = TFC/Q * Q = tingkat output

1. Average Fixed Cost (Ongkos Variabel Rata-rata) adalah ongkos variable yang dibebankan untuk setiap unit output.

AVC = TVC / Q

1. Average Total Cost (Ongkos Total Rata-rata) adalah ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output.

ATC = TC / Q

1. Marginal Cost (Ongkos Marginal) adalah tambahan atau berkurangnya ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output.

M = ^TC/^Q = ^TVC/^Q

Ongkos produksi dibedakan menjadi :

1. 1. Ongkos Produksi Jangka Pendek

Dalam ongkos produksi jangka pendek perusahaan sudah mempunyai peralatan-peralatan untuk produksi seperti mesin, gedung dan tanah. Masalah yang perlu diperhatikan adalah masalah kebijaksanaan bahan baku, tenaga kerja dan lain-lain yang merupakan ongkos variable. Jadi dalam ongkos produksi jangka pendek ini terdapat ongkos tetap dan ongkos variable.

1. 2. Ongkos Produksi Jangka Panjang

Dalam ongkos produksi jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua factor produksi, sehingga tidak ada ongkos tetap dalam jangka panjang. Semua pengeluaran merupakan ongkos variable.

Dalam analisa ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurve di atas. Kapasitas ditunjukan oleh ACI, Kapasitas 2 ditunjukan oleh AC2 dan kapasitas 3 oleh AC3. Dengan demikian pengusaha mempunyai 3 alternatif kapasitas produksi beserta ongkosnya.

Dari gambar diatas menunjukan bahwa :

1. Produksi < 125 unit, kapsitas 1 menunjukan kapasitas yang paling efesian, karena ongkos produksi paling minimum.
2. Produksi antara 125 sammpai 140 unit, kapasitas 2 merupakan kapasitas yang paling efesien.
3. Produksi > 140 unit, kapasitas 3 merupakan kapasitas yang paling efesien.

Kurva long Run Average Cost (LRAC) adalah kurva yang menunjukan ongkos rata-rata yang paling minmum untuk beerbagai tingkat produksi, apabila perusahaan selalu menambah kapasitas produksinya. LRAC cuve dibentuk dari kumpulan AC yang banyak, maka bentuknya menyerupai huruf U.

Kurve LRAC tidak menyinggung Kerve-kerve AC pada titik yang terendah. Dalam gambar tersebut hanya kurva ACx yang disinggung oleh kuerva LRAC pada titik yang paling rendah yaitu titik B. Kurva-kurva AC yang ada disebelah kiri dan kanan kurva ACx tidak disinggung pada titik yang paling minimum. Dalam jangka panjang titik terendah AC tidak menggambarkan ongkos produksi yang paling minimum untuk menghasilkan satu tingkat produksi, sebab terdapat AC lain yang dapat lebih meminimumkan ongkos. Kurva AC1 dan AC2. Titik A merupakan titik terendah dari AC1, sehingga dalam jangka pendek produksi sebesar qa merupakan produksi dengan ongkos yang paling minimum. Tapi dalam jangka panjang belum merupakan ongkos paling minimum, sebab kalau kapasitas produksi yang berikut digunakan (AC2), produksi qa dapat diproduksi dengan ongkos yang lebih rendah lagi yaitu A2 pada AC2.

Jika perusahaan ingin berproduksi 2 unit untuk jangka pendek, pengusaha memilih kapasitas pabrik pada kurva SAC1 dengan biaya Rp. 300,- . Untuk produksi 4 unit, pengusaha akan memilih kapasitas pabrik pada kurve SAC2 dengan ongkos Rp.150,-. Pada produksi ² unit ini, perusahaan dapat menggunakan kapsitas pada SAC1, tapi biaya lebih tinggi, dan seterusnya. Kurva LRAC disebut pula dengan kurva amplop, sebab SAC selalu didalamnya.

Kurva LRAC menyerupai bentuk huruf U disebabkan oleh sebagai berikut :

1. 1. Economies of Scale / Increasing Returns To Scale.

Kurva LRAC bergerak kekanan semakin menurun. Ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan produksi atau produktivitas, karena para penggusaha bisa memperbesar fasilitas produksi, sehingga terjadi penghematan ongkos produksi. Hal ini menyebabkan ongkos produksi rata-rata menjadi rendah. Factor-faktor yang merupakan Economies Scale sebagai berikut ;

1. Spesialisasi factor-faktor produksi.
2. Penurunan harga bahan mentah, karena pembelian yang besar.
3. Hasil dari produksi sampingan.
4. d. Perusahaan besar mendorong pengembangan fasilitas diluar perusahaan yang berguna baginya.

1. 2. Diseconomies Of Scale / Decreasing Return To Scale.

Perusahaan yang terus berkembang besar pada suatu tingkat tertentu cenderung tidak efesien, sehingga produktivitas menurun. Akibatnya ongkos produksi menaik. Hal ini terlihat pada kurva LRAC sisi kanan menaik.

Penerimaan

Penerimaan atau revenue adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau outputnya. Macam-macam revenue sebagai berikut :

1. Total Revenue (TR) adalah penerimaan total dari penjualan output.

TR = P.Q dimana P = Price/harga, Q = Quantity / Jumlah barang

1. Averege Revenue (AR) adalah penerimaan per-unit dari penjualan output.

AR=TR/Q = P.Q / Q = P jadi AR =P

1. Marginal Revenue (MR) adalah kenaikan atau penurunan penerimaan sebagai akibat dari penambahan atau pengurangan satu unit output.

MR= ^TR /^Q

Bentuk-bentuk kurva TR, MR, AR tergantung dari jenis pasarnya.

Sifat-sifat dari konsep revenue sebagai berikut :

1. Total Revenue naik pada saat Eh dari kurva permintaan (AR) lebih dari 1 yang berarti penurunan harga 1%, berakibat kenaikan permintaan lebih dari 1%
2. Total Revenue Makasimum pada Eh = 1
3. c. Total Revenue turun pada saat Eh < 1 yang berarti penurunan harga 1 % berakibat kenaikan permintaan kurang dari 1%.

Keuntungan Maksinun

Keuntungan maksimum adalaha keuntugan penuh dari output yang telah di produksi sebelumnya. Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut :

1. Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
2. Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC.

Keuntungan maksimum = TR maksimum – TC minimum

= 480 – 250

= 230

Berdasarkan gambar tersebut, keuntungan maksimum dapat dicapai pada kurva TR dan TC yang jarak vertikalnya paling lebar. Keuntungan maksimum dapat dapat dicapai pada saat MR berpotongan dengan MC.

1. III. Struktur pasar

Struktur Pasar memiliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk. Pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya

perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan

peranan iklan dalam kegiatan industri.

Pada analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar

persaingan tidak sempurna (yang meliputi monopoli, oligopoli, monopolistik dan

monopsoni).

Pasar Persaingan Sempurna

Pengertian pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan

dengan penawaran di mana jumlah pembeli dan penjual sedemikian rupa banyaknya/

tidak terbatas.

Ciri-ciri pokok dari pasar persaingan sempurna adalah:

a. Jumlah perusahaan dalam pasar sangat banyak.

b. Produk/barang yang diperdagangkan serba sama (homogen).

c. Konsumen memahami sepenuhnya keadaan pasar.

d. Tidak ada hambatan untuk keluar/masuk bagi setiap penjual.

e. Pemerintah tidak campur tangan dalam proses pembentukan harga.

f. Penjual atau produsen hanya berperan sebagai price taker (pengambil harga).

Pasar Persaingan tidak Sempurna

Pasar persaingan tidak sempurna menunjukkan salah satu aktivitas/kegiatan usaha yang dilakukan BUMN

yang termasuk produsen monopoli.

Kita telah membicarakan pasar persaingan sempurna, semoga Anda dapat memahami

dengan baik. Apakah masih ada yang perlu Anda pahami lebih mendalam dari bahasan di atas. Jika tidak, mari kita lanjutkan pembahasan yang berhubungan dengan pasar persaingan tidak sempurna, di mana pada pasar persaingan tidak sempurna akan kita bagi pembahasannya ke dalam bahasan pasar monopoli, pasar oligopoli, pasar duopoli,pasar monopolistik dan monopsoni.

Pasar Monopoli

Arti dari pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan

penawaran di mana hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan dengan

banyak pembeli atau konsumen.

Ciri-ciri dari pasar monopoli adalah:

1) hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran;

2) tidak ada barang substitusi/pengganti yang mirip (close substitute);

3) produsen memiliki kekuatan menentukan harga; dan

4) tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada

hambatan berupa keunggulan perusahaan.

Pasar Oligopoli

Arti dari pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran,

di mana terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan

pasar.

Ciri-ciri dari pasar oligopoli adalah:

1. Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.

2. Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak

(differentiated product), seperti air minuman aqua.

3. Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk

masuk ke dalam pasar.

4 . Satu di antaranya para oligopolis merupakan price leader yaitu penjual yang

memiliki/pangsa pasar yang terbesar. Penjual ini memiliki kekuatan yang besar

untuk menetapkan harga dan para penjual lainnya harus mengikuti harga tersebut.

Contoh dari produk oligopoli: semen, air mineral.

Pasar Duopoli

Arti pasar duopoli adalah suatu pasar di mana penawaran suatu jenis barang dikuasai

oleh dua perusahaan.

Contoh: Penawaran minyak pelumas dikuasai oleh Pertamina dan Caltex.

Monopolistik

Arti dari pasar monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan

penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang

sama. Pasar monopolistik merupakan pasar yang memiliki sifat monopoli pada

spesifikasi barangnya. Sedangkan unsur persaingan pada banyak penjual yang

menjual produk yang sejenis.

Contoh: produk sabun yang memiliki keunggulan misalnya untuk kecantikan,

kesehatan dan lain-lain.

Ciri-ciri dari pasar monopolistik adalah:

1) Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.

2) Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated product.

3) Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri.

4) Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan.

5) Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah.

Pasar Monopsoni

Bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang dilihat dari segi permintaan atau

pembelinya. Dalam hal ini pembeli memiliki kekuatan dalam menentukan harga.

Dalam pengertian ini, pasar monopsoni adalah suatu bentuk interaksi antara

permintaan dan penawaran di mana permintaannya atau pembeli hanya satu

perusahaan.

Contoh yang ada di Indonesia seperti PT. Kereta Api Indonesia yang merupakan

satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.



Demikian makalah ini saya buat, semoga bermanfaat bagi kita semua.

KESIMPULAN :

Prilaku produsen adalah sebuah proses dimana agar terciptanya output yang berkualitas dan mempunyai nilai yang sempurna. Dimana semua kebutuhan dapat terpenuhi jika proses awal yaitu memproduksi suatu barang terjadi dengan benar dan terkontrol maka kebutuhan akan barang pasti akan menjadi terpenuhi.

Ongkos dan penerimaan dengan adanya ongkos dan peneriman pelaku produsen dapat memaksimalakan semua barang yang dapat diproduksi dengan hasil bagus dan berkualitas tanpa merugikan pelaku produsen malah dapat menguntungkan dengan jumlah besar. Mendapatkan keuntungan maksimal dari hasil produsen adalah hal yang harus diperhatikan didalam melakukan proses produsen.

Struktur pasar juga sangat membantu proses terjadi produksi dan keuntungan yang maksimal. Karena dengan adanya struktur pasar konsumen dapat dengan mudah mendapatkan semua barang yang dibutuhkan tanpa harus merasa kesulitan. Dan inipun memungkinkan produsen mendapatkan keuntungan maksimal

No comments:

Post a Comment

Followers

Blog Archive